Regional development disparity and mapping of economic potential in East Nusa Tenggara province

Abstract

East Nusa Tenggara Province is one of the provinces in Indonesia in the form of an archipelago and geographically borders directly with the State of Timor Leste. This province has a problem with a fairly high poverty rate, in fact it was recorded as the 3rd highest in Indonesia after the provinces of Papua and West Papua. Because it is an archipelagic province, the problems of disparity in regional development, income inequality and poverty cannot be avoided. The existence of this disparity symptom does not only lie in regional development, but this disparity occurs in the income and GDP-forming sectors. Therefore the main goal to be achieved in this research is to identify areas in NTT Province which are still classified as lagging behind, and how to find the economic base sector as a leading sector so that it can be used as a locomotive for regional development so that in turn it is able to reduce regional inequality, income distribution and poverty. The analytical tools used are Theil Entrophy Analysis, Klasen Typology, Location Quintient (LQ) Analysis and Dynamic Location Quintien (DLQ) Analysis. The data needed is secondary data in the form of published documents from the BPS Province of NTT from 2012-2018 for the purposes of analysis such as GRDP data, population and per capita income for each district in the province of NTT. The results of the analysis found that there were 3 regencies that were classified as developed and fast growing, 3 regencies which were categorized as developed but depressed areas.

Keywords
  • Regional Inequality
  • Theil Entrophy Index
  • Klasen Typology
  • Location Qutient
  • Dynamic Location Quintien
References
  1. Abdulah, Rusli. 2013. “Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Ketimpangan Pendapatan Di Jawa Tengah.” JEJAK: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan 6(1): 42–53.
  2. Alfiansyah, Hendry, and Budyanra Budyanra. 2020. “Analisis Ketimpangan Pembangunan Antarkabupaten/Kota Di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2017.” Seminar Nasional Official Statistics 2019(1): 424–29.
  3. Amteme, Charles Cha. 2021. “Analisis Potensi Sektoral Ekonomi Di Kabupaten Belu.” Jurnal Ekonomi Pembangunan 6(2): 7–19.
  4. Andiny, Puti, Nursani Adelida, and Rahmi Meutia. 2019. “Analisis Ketimpangan Pembangunan Antar Kabupaten / Kota ( Studi Kasus Kabupaten Aceh Timur Dan Kota Langsa ).” Jurnal Samudra Ekonomika 3(1): 47–56. https://ejurnalunsam.id/index.php/jse/article/view/1294.
  5. Araja, Fazen Hesi et al. 2017. “Analisis Tingkat Ketimpangan Pendapatan Di Kabupaten Bekasi.” DINAMIC: Directory Journal of Economic 2(3): 685–99.
  6. Banunu, Novianti. 2021. “Ketimpangan Pendidikan Di Nusa Tenggara Timur: Evaluasi Kurva Kuznet Dan Determinannya Penyedia Data Statistik Berkualitas Untuk Indonesia Maju.” J Star 1(1): 1–20. http://jstar.id/ojs.
  7. Berlianantiya, Maretha. 2017. “Pertumbuhan Ekonomi Dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Wilayah Kebijakan Pembangunan Di Provinsi Jawa Timur.” EQUILIBRIUM : Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Pembelajarannya 5(2): 163.
  8. Cendanawangi, Eunike, Sugeng Hariadi, and Mintarti Ariani. 2020. “Pengaruh Remitansi, Pertumbuhan Ekonomi Dan Ketimpangan Pendapatan Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Periode 1987 ‐ 2017.”Journal Calyptra 8(2): 74–87.
  9. Damanik, Anggiat Mugabe, Zulgani, and Rosmeli. 2018. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan Pendapatan Melalui Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jambi.” E-Jurnal Perspektif Ekonomi Dan Pembangunan Daerah 7(1): 15–25.
  10. Febrianto, Fendri Hisbullah, and Eko Budi Santoso. 2021. “Penentuan Sektor Unggulan Daerah Untuk Mengurangi Ketimpangan Pendapatan Wilayah Di Eks Karisidenan Madiun Provinsi Jawa Timur.” Prosiding Seminar Nasional Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia: 176–85.
  11. Firmansyah, Muhamad Ferdy. 2021. “Analisis Pertumbuhan Ekonomi Dalam Penentuan Basis Ekonomi, Isu Ketimpangan Dan Lingkungan Di Jawa Barat Periode 2010-2019.” Jambura Economic Education Journal 3(1): 8–27.
  12. Fitriyah, Lailatul, and Prayudi Setiawan Prabowo. 2021. “Analisis Ketimpangan Pendapatan Dan Pengembangan Sektor Unggulan Wilayah Kota Di Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2019.” INDEPENDENT : Journal Of Economics 1(2): 206–16. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/independent/article/view/40741.
  13. Gusman, Erry. 2021. “Peran Dpd Ri Terhadap Pembangunan Daerah Perbatasan Dan Tertinggal Dalam Era Otonomi Daerah.” Ensiklopedia Sosial Review 3(2): 129–35.
  14. Hamza, Lies Maria, and Nuri Resti Chayyani. 2020. “Ketimpangan Dan Autokorelasi Spasial Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Pulau Jawa Dan Pulau Sumatera.” Jurnal Ekonomi Pembangunan 9(2): 66–76.
  15. Hartati, Yuniar Sri. 2019. “Analisis Disparitas Wilayah Antar Provinsi Di Indonesia.” Jurnal Ekonomi & Bisnis 10(2): 1–22.
  16. Hidayati, Filya, Yonariza Yonariza, Nofialdi Nofialdi, and Dwi Yuzaria. 2019. “Intensifikasi Lahan Melalui Sistem Pertanian Terpadu: Sebuah Tinjauan.” Unri Conference Series: Agriculture and Food Security 1: 113–19.
  17. Istiqamah; Syaparudddin; Rahmadi, Selamet. 2018. “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Ketimpangan Pendapatan Dan Kemiskinan (Studi Provinsi-Provinsi Di Indonesia).” e-jurnal Perspektif Ekonomi dan Pembangunan Daerah 7. No. 3(1): 32–36.
  18. Jewaru, Dyonisius H S, and Ervina Jayanti Siagian. 2022. “Determinan Ketimpangan Dan Kemiskinan Dalam Kerangka Pembangunan Ekonomi Inklusif (Studi Pada Kabupaten/Kota Di Nusa Tenggara Timur).” JSTAR; Jurnal Statistika Terapan 2(1): 71–85.
  19. Juliana, Juliana, Ropi Marlina, Ramdhani Saadillah, and Siti Mariam. 2018. “Pertumbuhan Dan Pemerataan Ekonomi Perspekif Politik Ekonomi Islam.” Amwaluna: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah 2(2): 120–31.
  20. Kunawotor, Mark Edem, Godfred Alufar Bokpin, and Charles Barnor. 2020. “Drivers of Income Inequality in Africa: Does Institutional Quality Matter?” African Development Review 32(4): 718–29.
  21. Magelang, Pakis Kabupaten, Dhika Kurniawan Agung, and Info Artikel. 2020. “KEMRUNGSUNG: Intensifikasi Pertanian Oleh Petani Di Desa Kenalan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang.” Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 9(2): 1042–52.
  22. Nalle, Frederic Winston. 2018. “Analisis Pertumbuhan Ekonomi Inklusif Di Kabupaten Timor Tengah Utara.” Agrimor 3(3): 47–51.
  23. Nalle, Frederic Winston, Dominikus Kopong Duli, and Charles Amteme. 2022. “The Role of Leading Sector In Realizing Inclusive Economic Development In North Centra Timor District.” AGRISEP: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 21(2): 297–316.
  24. Nalle, Frederic Winston, Dominikus Kopong Duli, Maria G Maya, and Nai Mau. 2022. “Peran Sektor Unggulan Dalam Mewujudkan Pembangunan Ekonomi Inklusif Di Kabupaten Timor Tengah Utara.” Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian 2748(105). doi: http://dx.doi.org/10.37149/JIMDP.v7i3.23764.
  25. Ningsih, Endang Kusdiah, Dwi Eka Novianty, and Sri Ermeila. 2019. “Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Disparitas Pembangunan Di Propinsi Sumatera Selatan.” Jemasi: Jurnal Ekonomi Manajemen dan Akuntansi 15(1): 14–22.
  26. Pratiwi, Nandika Aisya, Harianto Harianto, and Arief Daryanto. 2017. “Peran Agroindustri Hulu Dan Hilir Dalam Perekonomian Dan Distribusi Pendapatan Di Indonesia.” Jurnal Manajemen dan Agribisnis 14(2): 127–37.
  27. Riandi, Munzi, and Cut Risya Varlitya. 2020. “Pengaruh Kemiskinan Dan Upah Minimum Provinsi Terhadap Ketimpangan Pendapatan Di Pulau Sumatera Indonesia.” Jurnal Ekombis 6(1): 57–68. http://jurnal.utu.ac.id/ekombis/article/view/2008.
  28. Rosmel. 2018. “Dampak Infrastruktur Terhadap Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah Di Provinsi Jambi.” Jurnal Sains Sosio Humaniora 2(1): 79–84. http://forschungsunion.de/pdf/industrie_4_0_umsetzungsempfehlungen.pdf%0Ahttps://www.dfki.de/fileadmin/user_upload/import/9744_171012-KI-Gipfelpapier-online.pdf%0Ahttps://www.bitkom.org/ sites/default/files/ pdf/Presse/Anhaenge-an-PIs/ 2018/180607 -Bitkom.
  29. Sitepu, Vera Vevalemsa, and Farida Rahmawati. 2022. “Analisis Pusat Pertumbuhan Dan Sektor Ekonomi Dalam Mengurangi Ketimpangan Pendapatan.” AKUNTABEL: Jurnal Akuntansi dan Keuangan 1(1): 1–12.
  30. Soleman, Mochdar, and Mohammad Noer. 2017. “Nawacita Sebagai Strategi Khusus Jokowi Periode Oktober 2014-20 Oktober 2015 [Nawacita: Superior Strategy of Jokowi in October 2014 - 20 October 2015].” Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan 13(1): 1961–75.
  31. Sukwika, Tatan. 2018. “Peran Pembangunan Infrastruktur Terhadap Ketimpangan Ekonomi Antarwilayah Di Indonesia.” Jurnal Wilayah dan Lingkungan 6(2): 115.
  32. Suntari, M V, and A Yunani. 2019. “The Analysis of Economic Development Inequality and Inequality of Income Distribution in South Kalimantan Province (Case Study of Banjarmasin City and Tanah Bumbu Regency).” Jurnal Ecoplan 2(2): 67–76.
  33. Sutrisno, Adi. 2012. “Analisis Ketimpangan Pendapatan Dan Pengembangan Sektor Unggulan Di Kabupaten Dalam Kawasan Barlingmascakeb Tahun 2007-2010.” Economics Development Analysis Journal 1(1).
  34. Szwarcwald, Célia Landmann, Carla Lourenço Tavares De Andrade, and Francisco Inácio Bastos. 2002. “Income Inequality, Residential Poverty Clustering and Infant Mortality: A Study in Rio de Janeiro, Brazil.” Social Science and Medicine 55(12): 2083–92.
  35. Zahara, Vadilla Mutia, Suhroji Adha, Djaka Adiwinata, and Mira Nurhikmat. 2021. “Aglomerasi Disparitas Pembangunan Wilayah Provinsi Banten.” JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 4(4): 228–36.