Analisis peran penggalangan intelijen dalam pencegahan konflik disharmoni agama dengan budaya lokal
-
Published: March 30, 2022
-
Page: 22-28
Abstract
This study aims to analyze the role of increasing intelligence in an effort to prevent disharmony between religion and local culture. The concepts used in this research are acculturation, religion, culture, and religion as a cultural system. This research uses qualitative research with a case study approach. Data was collected through interviews, literature study and documentation. The data analysis technique uses Miles and Hubberman analysis techniques combined with Intelligence analysis techniques. The results showed that the failure of cultural acculturation led to the emergence of potential threats to the mindset of society, social, culture, economy, and security in the Yogyakarta area, and resulted in the erosion of Pancasila values, Javanese cultural identity, and nationalism. cultural identity. Strategies to anticipate potential threats can be overcome through the implementation of intelligence gathering to create conducive security and protect national interests. Activities carried out as a form of raising intelligence by the Regional Intelligence Agency (Bindan) are coordinating to make the Doa Bersama Lintas Agama event at Tugu Yogyakarta successful. This is done as a form of encouragement to minimize disharmony of religion and local culture. Besides that, as a persuasive step, dialogue and friendship from intelligence gathering carried out by Bindan.
References
- Adikara, A. P. B., Zuhdi, M. L., & Purwanto, W. H. (2021). Analisis Metode Penggalangan Intelijen Dalam Penerapan Program Deradikalisasi oleh BNPT. SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 18(1), 61–71. https://doi.org/10.21831/socia.v18i1.41913
- Aghsari, D., & Wekke, I. S. (2015). Ritual Sasi Laut: Akulturasi Agama dan Budaya dalam Praktik Ritual Kebaharian Masyarakat Misool Raja Ampat. Jurnal Airaha, 4(1), 11–17.
- Al-Amri, L., & Haramain, M. (2017). Akulturasi Islam dalam Budaya Lokal. Kuriositas, 11(2), 191–204.
- Anurit, P. J. (2012). Key Dimensions that are Relevant to Leadership Excellence in Thailand. International Journal of Business and Commerce, 1(9), 79–106.
- Anwar Hafidzi. (2019). Konsep Toleransi dan Kematangan Agama dalam Konflik Beragama di Masyarakat Indonesia. Potret Pemikiran, 23(2), 51–61. http://journal.iain-manado.ac.id/index.php/PP
- Aslan, Setiawan, A., & Hifza. (2019). Peran Pendidikan dalam Merubah Karakter Masyarakat Dampak Akulturasi Budaya di Temajuk. Fenomena: Jurnal Penelitian, 11(1), 11–30.
- Dewantara, K. H. (2018). Teori-Teori Kebudayaan. Pustaka Setia.
- Dowd, R. A. (2016). Religious Diversity and Religious Tolerance: Lessons from Nigeria. Journal of Conflict Resolution, 60(4), 617–644. https://doi.org/10.1177/0022002714550085
- Eko, B. S., & Putranto, H. (2019). The Role of Intercultural Competence and Local Wisdom in Building Intercultural and Inter-religious Tolerance. Journal of Intercultural Communication Research, 48(4), 341–369. https://doi.org/10.1080/17475759.2019.1639535
- Hakim, A. L. (2018). Strategi Komunikasi Lintas Agama FKUB Surabaya Dalam Menangani Konflik. Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial, Dan Budaya, 1(1), 19–34. https://doi.org/10.31538/almada.v1i1.129
- Henne, P. S., & Klocek, J. (2019). Taming the Gods: How Religious Conflict Shapes State Repression. Journal of Conflict Resolution, 63(1), 112–138. https://doi.org/10.1177/0022002717728104
- Humaedi, M. A. (2014). Kegagalan Akulturasi Budaya dan Isu Agama dalam Konflik Lampung. Analisa, 21(2), 149. https://doi.org/10.18784/analisa.v21i02.11
- Izzati, H., Andiyan, A., & Aldyanto, I. (2021). Akulturasi Lintas Budaya Islam, Barat, dan Nusantara di Masjid Cipaganti Bandung. Al-Adabiya: Jurnal Kebudayaan Dan Keagamaan, 16(2), 111–124. https://doi.org/10.37680/adabiya.v16i2.842
- Jannati, E., & Allen, S. (2018). Parental Perspectives on Parent–Child Conflict and Acculturation in Iranian Immigrants in California. Family Journal, 26(1), 110–118. https://doi.org/10.1177/1066480718754770
- Japar, M., Sahid, K., & Fadhillah, D. N. (2019). Social tolerance in multi-religious states: A case study in cigugur society, Indonesia. International Journal of Innovation, Creativity and Change, 7(7).
- Junaedi, D. (2012). Bendera Di Hizbut Tahrir Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (Kajian Konteks Sejarah, Konteks Budaya, Dan Estetika Semiotis). Jurnal Kawistara, 2(3), 264–275. https://doi.org/10.22146/kawistara.3938
- Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul. (2020). Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kabupaten Bantul. https://bantul.kemenag.go.id/jumlah-penduduk-dan-tempat-ibadah
- Kompas. (2018). Sedekah Laut Sambut Tahun Baru Hijriah. https://nasional.kompas.com/read/2018/09/10/21190961/sedekah-laut-sambut-tahun-baru-hijriah?page=all
- Lestari, Gina. (2015). Bhinnekha Tunggal Ika: Khasanah Multikultural Indonesia Di Tengah Kehidupan Sara. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 28(1), 31–37. https://doi.org/10.17977/JPPKN.V28I1.5437
- Mashadi, & Nuhamidin, B. (2021). Strategi Tokoh Lintas Agama dalam Mengatasi Konflik Pada Masyarakat Plural. Farabi, 18(1), 22–51.
- Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. (Second). SAGE Publication.
- Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
- Muhtadi, A. S. (2019). Komunikasi Lintas Agama: Mencari Solusi Konflik Agama. Conference Proceeding ICONIMAD 2019.
- Munandar, A. A. (2015). Kedudukan dan Peran Perempuan dalam Masa Jawa Kuno: Era Majapahit. Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara, 6(1), 1–18.
- Nainggolan, D. J. M. (2020). Penggalangan Intelijen Dalam Pencegahan Penyebaran Hoax Menjelang Masa Pemilihan Presiden Di Wilayah Hukum Polres Salatiga. Indonesian Journal of Police Studies, 1(1), 67–106.
- Nurcahyo, R. J., & Yulianto, Y. (2019). Tradisi Ritual Kupatan Jalasutra Di Srimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Jurnal Khasanah Ilmu, 10(2), 149–153. https://doi.org/10.31294/khi.v10i2.6647
- Oetomo, S. B. (2020). Konflik Penolakan Ritual Doa Leluhur Paguyuban Padma Buana di Pedukuhan Mangir Bantul, Yogyakarta. Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, Dan Tradisi), 6(1), 49–62. https://doi.org/10.18784/smart.v6i1.943
- Pudianti, A., Syahbana, J. A., & Suprapti, A. (2015). Role of Culture in Rural Transformation in Manding Village, Bantul Yogyakarta, Indonesia. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 227, 458–464. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.06.101
- Rachman, A. A. (2012). Akulturasi Islam dan Budaya Masyarakat Lereng Merapi Yogyakarta: Sebuah Kajian Literatur. Jurnal Indo-Islamika, 2(2), 157–182. https://doi.org/10.15408/idi.v2i2.1173
- Rachmat, N. (2014). Pengembangan Pluralisme Beragama di Indonesia. Hegel Pustaka.
- Rahardjo, M. (2017). Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif : Konsep dan Prosedurnya. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Program Pascasarjana.
- Ridlo, M. (2021). Tafsir komprehensif karya Clifford Geertz: Abangan, Santri dan Priyayi dalam Masyarakat Jawa. Humanistika: Jurnal Keislaman, 7(2), 220–241.
- Rosyidi, M. I. (2018). Komunikasi Kelompok Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kampung Kelbung Pasca Konflik Madura-Sampit. Jurnal Komunikasi, 12(1), 51–62. https://doi.org/10.21107/ilkom.v12i1.3715
- Saputra, E., Syahputra, I., & Setyo, B. (2020). Pemberitaan Media Online: Studi Kasus Konflik Budaya “Sedekah Laut” Di Pantai Baru, Ngentak, Bantul, Yogyakarta. Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 9(2), 175. https://doi.org/10.23887/jish-undiksha.v9i2.17542
- Saronto, Y. W. (2018). Intelijen: Teori Intelijen dan Pembangunan Jaringan. ANDI.
- Schonthal, B., Moustafa, T., Nelson, M., & Shankar, S. (2015). Is the Rule of Law an Antidote for Religious Tension? The Promise and Peril of Judicializing Religious Freedom. American Behavioral Scientist, 60(8), 966–986.
- Suartika, G. A. M., Zerby, J., & Cuthbert, A. R. (2018). Doors of Perception to Space–Time- Meaning: Ideology, Religion, and Aesthetics in Balinese Development. Space and Culture, 21(4), 340–357. https://doi.org/10.1177/1206331217750546
- Takdir, M. (2017). Kearifan Ritual Jodangan dalam Tradisi Islam Nusantara di Goa Cerme. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 15(1), 42–58. https://doi.org/10.24090/ibda.v15i1.837
- Verkuyten, M., & Kollar, R. (2021). Tolerance and intolerance: Cultural meanings and discursive usage. Culture and Psychology, 27(1), 172–186. https://doi.org/10.1177/1354067X20984356
- Wekke, I. S. (2013). Islam dan Adat: Tinjauan Akulturasi Budaya dan Agama dalam Masyarakat Bugis. Analisis, 13(1), 27–56.
- Yohanes, W. S. (2004). Intelijen: Teori, Aplikasi dan Modernisasi. PT Ekalaya Saputra.
- Zamzami, R. (2018). Sejarah Agama Islam di Kerajaan Mataram pada Masa Penembahan Senapati (1584-1601). JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2(2), 17. https://doi.org/10.30829/j.v2i2.1519
- Zunaroh, S. (2019). Tradisi Upacara Rebo Pungkasan dan Kehidupan Sosial Masyarakat Wonokromo Pleret Bantul. Jurnal Sosialita, 11(1), 149–160.